
Demokrasi digital bukanlah model demokrasi baru, tetapi bagaimana mengubah praktik Anda menjadi lebih baik.
Teknologi informasi telah mengubah demokrasi dalam banyak hal. Belakangan, istilah demokrasi digital muncul, yang mengidentifikasi warga negara atau aktivitas politik apa pun yang menggunakan internet dengannya.
Demokrasi digital bukanlah model demokrasi baru. Demokrasi digital adalah tentang bagaimana teknologi informasi mengubah praktik demokrasi menjadi lebih baik.
Ada beberapa ciri yang melekat, antara lain sifatnya yang interaktif dan proses komunikasi dua arah yang memungkinkan semua warga berdialog secara interaktif.
Di dunia digital, hubungan antara elit dan masyarakat semakin terbuka. Dalam hal ini, kebebasan berekspresi adalah kuncinya.
Di banyak negara maju, demokrasi digital telah muncul sebagai kekuatan positif, mampu memposisikan rakyat sebagai pemegang kekuasaan sejati untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan dan anggaran. Kebiasaan seperti inilah yang benar-benar harus kita dorong agar dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Ada banyak negara dan kota yang telah mempraktikkan demokrasi digital dengan baik dan menjadi kisah sukses. Makalah ini menyajikan dua contohnya, yaitu di Taiwan dan Paris.
Di Taiwan, tak lama setelah Gerakan Mahasiswa Bunga Matahari 2014, sekelompok aktivis digital yang menamakan diri mereka g0v mengembangkan Proyek vTaiwan. Ini adalah proses konsultatif yang melibatkan pemangku kepentingan melalui campuran aktivitas online dan offline yang bertujuan mendorong peserta untuk mencapai konsensus tentang suatu masalah. g0v memainkan peran penting sebagai fasilitator independen dalam proses konsultasi.
Perbesar gambar
Proses ini dinilai berhasil memahami keragaman pandangan terhadap suatu isu dan menciptakan ruang partisipasi publik, bahkan dalam mencapai kesepakatan atas isu-isu yang relatif kompleks dan kontroversial.
Sebagai bagian dari proses vTaiwan, sejumlah keputusan konsensus dibuat dan diadopsi oleh legislatif. Misalnya, konsensus tentang penjualan alkohol dan persaingan, peraturan hukum pajak dan asuransi tentang ekonomi berbagi.
Per Desember 2015, ada 10.000 anggota di milis vTaiwan dan sekitar 1.000 orang yang berpartisipasi dalam forum, baik hanya berkomentar, mengungkapkan pendapat atau mengajukan pertanyaan ke kementerian terkait.
Kemudian kita melihat Paris.
Pada tahun 2014, walikota terpilih Paris, Anne Hidalgo, mempresentasikan visi kota yang lebih kolaboratif, menanggapi seruan publik untuk partisipasi warga yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.
Sumber :